Kaki Suka Gerak Saat Tidur Waspadai Restless Legs Syndrome
Jan 31
0 Comments

Mendapatkan waktu tidur yang tenang dan nyaman adalah impian semua orang, khususnya orang dewasa. Namun pernahkah Anda merasa gatal atau ada yang bergerak di sekitar betis hingga kaki saat tidur atau menjelang tidur malam? Sehingga tanpa sadar Anda menggoyangkan kaki untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut? Jika iya, mungkin saja itu adalah gejala dari restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah.

Sindrom ini bukanlah gejala umum penyakit yang bisa banyak orang rasakan. Namun, semua kalangan umur bisa saja mengalaminya, mulai dari anak-anak hingga lansia. Dan RLS bisa menjadi pemicu gangguan tidur seperti insomnia serta gangguan kesehatan fisik dan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Untuk informasi selengkapnya seputar restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah, simak artikel ini sampai habis, ya!

Apa Itu Restless Legs Syndrome (RLS)?

Restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah yang juga disebut penyakit Willis Ekbom adalah gangguan pada sistem neurologis (saraf) tubuh yang menyebabkan perasaan tidak nyaman pada kaki. Penderitanya akan merasakan sensasi gatal, menusuk, kesemutan, nyeri, atau seperti ada serangga yang merayap di bawah kulit. Sensasi-sensasi itulah yang membuat penderitanya secara tak sadar akan menggerakkan kakinya dalam jangka waktu yang tidak pasti.

Orang dengan restless legs syndrome harus berjalan, meregangkan, atau menggoyangkan kaki mereka agar bisa mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Gejala akan cenderung memburuk ketika tubuh tidak aktif bergerak, seperti saat bersantai, berbaring, atau mencoba untuk cepat tidur.

Akibatnya, gejala RLS akan mengganggu jam tidur malam penderitanya yang menimbulkan tidak terpenuhinya kebutuhan tidur ideal. Dan tak jarang RLS mempengaruhi munculnya gangguan kurang tidur seperti insomnia, rasa kantuk berlebih pada siang hari (hipersomnia), dan tiba-tiba tertidur singkat setiap saat (microsleep).

Restless legs syndrome adalah kondisi seumur hidup yang harus penderitanya alami. Bahkan obat-obatan yang ada hanya dapat membantu mengurangi gejala.

Baca Juga:

 

Gejala Restless Legs Syndrome (RLS)

Gejala Restless Legs Syndrome (RLS)

Seperti namanya, gejala utama RLS adalah adanya keinginan untuk menggerakkan kaki karena ingin mengurangi rasa tidak nyaman seperti gatal, geli, hingga bahkan nyeri. Jika Anda memiliki RLS ringan, gejala mungkin juga terjadi ketika Anda sedang gelisah, gugup, atau stres.

Gejala restless legs syndrome akan semakin parah di malam hari yang ditandai dengan sensasi berkedut. Sindrom ini akan muncul secara intens ketika tubuh Anda dalam posisi istirahat misalnya rebahan dan duduk dalam waktu lama seperti saat berada di dalam kendaraan.

Bahkan pada beberapa kasus akan menyebabkan kaki bergerak atau menendang-nendang saat tidur seperti yang dialami penderita REM sleep behavior disorder. Hal inilah yang membuat penderita RLS tidak mudah menemukan posisi tidur yang nyaman sehingga tak jarang mencoba tidur di tempat yang tidak seharusnya, seperti tidur di lantai.

Gejala biasanya memengaruhi kedua sisi tubuh, tetapi beberapa orang juga bisa mengalami RLS hanya pada satu sisi tubuh secara bergiliran. Misalnya, hari ini rasa gatal atau geli pada sisi kiri tubuh, sedangkan besok terasa di sisi kanan tubuh.

RLS juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, termasuk lengan dan kepala Anda. Bagi kebanyakan orang dengan RLS, gejalanya akan memburuk seiring dengan pertambahan usia. Alhasil, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan tidur nyenyak di setiap malam dan mengganggu produktivitas Anda pada saat bekerja atau sekolah di siang harinya.

Penyebab Restless Legs Syndrome (RLS)

penyebab sindrom kaki gelisah

Hingga saat ini, penyebab RLS adalah sebuah misteri di dunia medis. Namun, ahli kesehatan memprediksi adanya kecenderungan genetik dan pemicu lingkungan sebagai penyebab umum RLS.

Dilansir dari Alodokter, terdapat faktor lain yang kemungkinan adalah penyebab RLS, yaitu:

1. Gangguan Kesehatan

Terkadang RLS berkaitan dengan kondisi medis. Seperti penyakit gagal ginjal tahap akhir, penyakit jantung, diabetes, defisiensi zat besi dalam tubuh, gangguan pada sistem saraf tulang belakang, multiple sclerosis, atau penyakit Parkinson. Gejala akan semakin parah ketika tubuh mengalami kekurangan nutrisi tertentu. Mulai dari kekurangan vitamin D dan B12, magnesium, zat besi, dan asam folat.

Baca Juga:

 

2. Kehamilan

Menurut salah satu laporan studi, terdapat sekitar 20% wanita hamil di trimester ketiga berisiko mengalami RLS. Namun, gejala RLS biasanya akan hilang dengan sendirinya sekitar satu bulan setelah melahirkan.

3. Efek Samping Penggunaan Obat-Obatan

Orang dengan gangguan kesehatan mental seperti anxiety disorder, depresi, stres akut, dan akathisia akan mengobati gejalanya dengan meminum beberapa jenis obat antidepresan. Nah, penggunaan obat-obatan tersebut juga memiliki efek samping sindrom kaki gelisah ini.

Selain antidepresan, jenis obat-obatan lainnya seperti obat flu dan alergi dengan kandungan antihistamin, pereda mual, dan obat antipsikotik juga akan menimbulkan efek samping RLS.

4. Pola Hidup Tidak Sehat

Kebiasaan buruk yang Anda lakukan seperti sering kerja lembur, minum kafein dan alkohol berlebihan, tidak rutin minum air putih, serta merokok dapat memperburuk kemunculan gejala RLS. Baik dalam jangka waktu pendek atau jangka waktu panjang.

5. Gangguan Tidur

Dari hampir semua poin penyebab di atas dapat mengarah pada munculnya gangguan tidur pula. Pada beberapa orang yang memiliki gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea juga berkemungkinan besar mengalami restless legs syndrome.

Cara Mengatasi Restless Legs Syndrome (RLS)

Cara Mengatasi Restless Legs Syndrome (RLS)

Tentu saja jika ada masalah pasti ada pula solusinya. Tujuan pengobatan untuk restless legs syndrome adalah untuk menstabilkan gejala dan meningkatkan kualitas tidur. Ada pengobatan dengan cara non-obat dan perawatan obat yang tersedia untuk mengurangi keparahan gejala RLS. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Konsumsi Obat-Obatan Khusus RLS

Anda bisa mengatasi RLS dengan cara mengkonsumsi obat-obatan medis, misalnya obat penambah dopamin seperti pramipexole, ropinirole, dan rotigotine. Hanya saja obat-obatan tersebut memiliki efek samping seperti mual dan sakit kepala ringan.

Beberapa dokter juga terkadang meresepkan obat tidur dengan kandungan benzodiazepines yang akan merilekskan tubuh. Misalnya clonazepam, eszopiclone, temazepam, zaleplon, dan zolpidem.

2. Diet Sehat

Sejatinya, tidak ada pedoman diet tertentu untuk orang-orang dengan RLS. Tapi diet dapat memastikan Anda untuk mendapatkan vitamin dan nutrisi penting yang cukup sehingga mengurangi risiko RLS.

Cobalah untuk mengurangi makanan olahan berkalori tinggi yang memiliki sedikit atau tanpa nilai gizi. Anda bisa penuhi nutrisi sehat yang tubuh Anda butuhkan dengan mengkonsumsi sayuran hijau, buah kaya vitamin C, kacang-kacangan, daging merah, dan produk laut (seafood).

3. Terapkan Sleep Hygiene

Sleep hygiene yang baik berarti menjaga suasana kamar tidur dan rutinitas harian agar mendukung kualitas tidur yang tinggi. Caranya pun tak susah dan tak merepotkan, Anda hanya perlu konsisten melakukan beberapa kegiatan berikut ini.

  1. Olahraga ringan sebelum tidur, cukup 30 menit pada 3 jam sebelum waktunya tidur.
  2. Apabila tidak sempat berolahraga, Anda bisa melakukan serangkaian kegiatan relaksasi seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan.
  3. Mandi air hangat sebelum tidur.
  4. Batasi minum atau makan berat sebelum tidur, termasuk mengurangi minuman berkafein seperti kopi, cokelat, dan teh hitam. Namun Anda boleh mengkonsumsi teh herbal yang dapat membantu cepat tertidur nyenyak.
  5. Mengatur jam tidur untuk mulai tidur dan bangun tidur di pagi hari pada jam yang sama. Pastikan Anda mendapatkan waktu tidur 7-9 jam setiap malam.
  6. Buat suasana kamar senyaman mungkin agar Anda cepat tidur. Misalnya mematikan lampu kamar dan hanya menggunakan lampu tidur, menyalakan aromaterapi atau humidifier, menggunakan benda relaksasi, menjauhkan benda-benda penyebab sulit tidur, dan penggunaan perlengkapan tidur yang nyaman.

 

Anda pastikan menggunakan perlengkapan tidur berkualitas mulai dari jenis bantal, sprei berbahan premium, atau bedcover yang dingin dan lembut. Tentunya Anda bisa mendapatkannya di mana lagi kalau bukan di Sleep Buddy.

Dengan beragam koleksi sprei dan bedcover yang cantik dan terbuat dari serat alami pilihan, Anda akan mendukung kenyamanan tubuh Anda selama tidur sepanjang malam. Dapatkan produk lengkap Sleep Buddy di toko-toko sprei dan bedcover terdekat atau belanja online melalui Blibli, Lazada, Tokopedia, dan Shopee. Grab yours now!

Baca Juga:

Dania Lazuardi

Sleep Buddy adalah sebuah brand yang ingin menghadirkan kebahagiaan & kehangatan di setiap rumah dengan cara yang berarti .