Gangguan kesehatan tubuh yang berkaitan dengan sistem pernapasan cenderung merepotkan penderitanya dan bahkan bisa membahayakan nyawa. Sesak napas misalnya yang bisa dialami kapan saja dan oleh siapa saja, bahkan bagi Anda yang tidak memiliki riwayat asma. Apabila Anda pernah tiba-tiba sesak napas saat berbaring, perlu Anda ketahui bahwa mungkin Anda mengalami masalah kesehatan bernama orthopnea.
Sederhananya, orthopnea adalah gejala dispnea (sesak napas) yang terjadi saat seseorang berbaring telentang. Orthopnea dianggap sebagai gejala utama dari tanda memburuknya gagal jantung atau disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Masalah kesehatan ini pastinya membuat penderitanya susah tidur sehingga dapat memicu gangguan tidur berkelanjutan.
Supaya Anda tidak salah diagnosis dan metode penanganan awal, ketahui apa penyebab sesak napas saat berbaring beserta cara penanganannya yang tepat.
Apa Itu Orthopnea?
Walaupun sekilas telah dijelaskan pada pembuka di atas, kami akan menjelaskan secara lengkap apa itu orthopnea.
Jadi, orthopnea adalah istilah medis untuk merepresentasikan keluhan sesak napas yang beberapa orang alami saat berbaring yang akan hilang begitu tubuh mereka kembali ke posisi tegak. Dengan begitu, penderitanya harus tidur sambil duduk atau minimal memposisikan dada hingga kepala lebih tinggi daripada bagian tubuh bawah.
Definisi orthopnea berasal dari kata Yunani yang berarti tegak atau vertikan (ortho) dan napas (pnea). Orthopnea sering berkaitan dengan tanda-tanda gagal jantung. Namun, sesak napas saat berbaring juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti penyakit paru-paru, kondisi jantung lainnya, dan obesitas.
Hal ini membedakannya dari kondisi pernapasan lainnya seperti:
- Dyspnea, yang menggambarkan sensasi sulit bernapas, terlepas dari posisinya.
- Platypnea, yang menggambarkan kesulitan bernapas saat berdiri.
- Trepopnea, yang menggambarkan kesulitan bernapas saat berbaring miring kanan atau kiri.
Baca Juga:
- Waspada, Inilah 5 Dampak Buruk Kurang Tidur untuk Kesehatan
- 5 Tips Atasi Gangguan Tidur untuk Anda yang Bekerja Shift Malam
Orthopnea juga berbeda dari paroxysmal nocturnal dyspnea (PND), yaitu suatu kondisi di mana Anda akan mengalami sesak napas tiba-tiba saat tidur malam hari. Gejala akan terjadi beberapa jam setelah Anda tertidur, dan sesak napas yang tiba-tiba akan membangunkan Anda. Alhasil, tidur Anda akan terganggu yang akan mengakibatkan penurunan kualitas tidur dan kebutuhan tidur yang seharusnya Anda dapatkan.
Orthopnea juga berbeda dengan gangguan tidur obstructive sleep apnea. Jika sleep apnea, tenggorokan Anda rileks saat Anda tidur dan memblokir jalan napas Anda. Sedangkan orthopnea adalah masalah pernapasan yang akan lebih banyak terjadi saat Anda dalam keadaan bangun.
Gejala Sesak Napas Saat Berbaring
Jika Anda menderita orthopnea, Anda pasti akan merasa sesak napas saat berbaring yang bisa datang secara mendadak atau berkembang secara bertahap. Anda mungkin juga akan merasakan sesak atau nyeri di dada atau mengalami gejala tambahan seperti:
- Mengi
- Batuk
- Jantung berdebar
- Mudah lelah
- Berkeringat saat tidur, terutama pada bagian kaki
- Perubahan nafsu makan sehingga memicu penambahan atau penurunan berat badan secara tiba-tiba
- Bangun tidur sambil merasa jengkel, linglung (Confusional Arousal) , dan terengah-engah
Setelah Anda berdiri atau menopang diri sendiri dengan jenis bantal tertentu, pernapasan Anda akan berangsur membaik, seperti halnya gejala masalah pernapasan lainnya.
Penyebab Sesak Napas Saat Berbaring
Orthopnea terjadi ketika ada penumpukan cairan berlebih pada paru-paru sehingga menimbulkan tekanan di sekitar paru-paru. Ketika Anda berbaring, logikanya darah dari ekstremitas bawah didistribusikan kembali ke paru-paru. Jika kondisi jantung Anda sehat, maka jantung dapat menangani volume cairan tambahan di sekitar paru-paru dan memompanya secara memadai.
Namun, jika kondisi jantung Anda lemah karena memiliki riwayat penyakit jantung seperti gagal jantung atau kondisi lain, jantung tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Darah membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari jantung dan akan meningkatkan tekanan pada paru-paru. Cairan dapat bocor keluar dari pembuluh darah ke kantung udara kecil di paru-paru dan menyebabkan edema paru.
Baca Juga:
- Penyebab Gangguan Tidur pada Lansia dan Cara Ampuh Mengatasinya
- Merk Sprei yang Adem dan Bikin Tidur Nyenyak
Padahal kantung-kantung tersebut membantu pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam tubuh. Tapi, ketika cairan menumpuk, proses pertukaran oksigen dan karbondioksida akan terganggu dan mempersulit paru-paru untuk mendistribusikan oksigen kembali ke aliran darah.
Ortopnea dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan seperti:
- Gagal jantung
- Penyakit paru obstruktif kronik
- Obesitas
- Kecemasan, depresi, stres, atau gangguan kesehatan mental sejenisnya
- Edema paru
- Pneumonia
- Sleep apnea
- Mendengkur
- Kelumpuhan pada satu atau kedua otot diaragma
- Memiliki pembesaran pada kelenjar tiroid (penyakit gondok)
Cara Mengatasi Sesak Napas Saat Berbaring (Orthopnea)
Perawatan untuk mengurangi keluhan sesak napas saat berbaring alias orthopnea difokuskan pada meminimalkan gejala dan mengobati penyebab yang mendasarinya. Perawatan khusus untuk orthopnea meliputi:
1. Meninggikan Posisi Kepala Hingga Dada Saat Tidur
Mungkin Anda sudah membacanya beberapa kali pada beberapa bagian artikel ini yang mengatakan bahwa orthopnea akan mereda jika Anda meninggikan posisi kepala dan dada. Cara ini memang terbukti efektif dan paling mudah untuk Anda terapkan, lho.
Cukup dengan bersandar di dinding kasur atau dengan menumpuk beberapa bantal di belakang punggung dan leher. Sambil Anda atur napas dan cobaah serileks mungkin. Bila perlu, hiruplah wewangian yang dapat melegakan pernapasan Anda seperti minyak esensial, aromaterapi, atau bahkan humidifier.
2. Pengobatan Medis
Apabila orthopnea yang Anda alami dipicu penyakit jantung atau paru-paru, dokter akan melakukan pemeriksaan medis secara menyeluruh dengan memberikan pilihan pengobatan. Obat-obatan yang meringankan orthopnea pada orang dengan gagal jantung dan masalah paru-paru meliputi:
- Obat golongan diuretik, membantu mencegah penumpukan cairan di tubuh Anda, misalnya furosemide (Lasix)
- Inhibitor enzim angiotensin-converting (ACE). Obat-obatan ini direkomendasikan untuk orang dengan gagal jantung sisi kiri. ACE meningkatkan aliran darah dan mencegah jantung untuk bekerja terlalu keras yang memicu sesak napas. ACE Inhibitor termasuk Captopril (Capoten), Enalapril (Vasotec), dan Lisinopril (Zestril).
- Beta-blocker juga direkomendasikan untuk orang dengan gagal jantung. Tergantung pada seberapa parah gagal jantung Anda, ada obat lain yang mungkin diresepkan dokter Anda.
- Jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis, dokter akan meresepkan obat yang mengendurkan saluran udara dan mengurangi peradangan di paru-paru. Contohnya albuterol, budesonide, ipratropium, luticasone, salmeterol, tiotropium, dan formoterol.
3. Menjaga Pola Hidup Sehat
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian gejala dan penyebab, Anda bisa saja mengalami sesak napas saat berbaring karena Anda kelebihan berat badan atau obesitas. Bila kondisi Anda saat ini demikian, maka sebaiknya segera kurangi berat badan Anda dengan menjaga pola hidup sehat atau menerapkan sleep hygiene.
Misalnya mengkonsumsi makanan dan minuman diet sehat, rutin olahraga sebelum tidur, dan tidak makan berat sebelum tidur. Dengan begitu, tubuh Anda lebih ringan dan tidak membebani kerja jantung dan paru-paru akibat penumpukan lemak tubuh.
Selain itu, Anda juga harus mengatur waktu tidur walaupun pada awalnya akan susah. Tapi percayalah tubuh Anda nantinya akan terbiasa dengan pola tidur Anda. Supaya pernapasan Anda lebih rileks, cobalah untuk melakukan kegiatan meditasi seperti yoga sebelum tidur.
Yang paling penting, ciptakan suasana kamar yang membuat tubuh Anda nyaman agar bisa tidur rileks dan pernapasan lancar. Misalnya buat suhu kamar menjadi lebih sejuk hingga penggunaan sprei dan bedcover yang antibakteri sehingga tidak menambah daftar panjang gangguan pernapasan Anda.
Dapatkan dengan mudah dengan membeli produk Sleep Buddy yang sudah terjamin kualitasnya dan berbahan premium. Informasi selengkapnya bisa Anda temukan dengan mengunjungi website resmi Sleep Buddy atau melalui Facebook dan Instagram, ya!
Baca Juga:
- Merk Sprei Terbaik dengan Bahan yang Lembut dan Adem
- Sprei dan Bedcover Anti Alergi Kualitas Terbaik
Sleep Buddy adalah sebuah brand yang ingin menghadirkan kebahagiaan & kehangatan di setiap rumah dengan cara yang berarti .