Semua orang tentunya pernah tidur sambil duduk. Entah itu saat Anda mencuri waktu tidur siang di tempat kerja, ketiduran saat mengerjakan tugas, atau bahkan saat Anda berada di kendaraan. Contohnya mobil, kereta, dan pesawat. Namun, apakah tidur dengan posisi duduk ini berbahaya untuk kesehatan?
Yuk, ketahui manfaat dan risiko tidur sambil duduk melalui penjelasan berikut!
Tidur dalam Posisi Duduk, Amankah untuk Kesehatan?
Setiap orang pastinya memiliki posisi tidur favorit masing-masing. Nah, posisi tidur yang baik biasanya tergantung pada kondisi kesehatan tiap orang. Ada yang dianjurkan untuk tidur miring bagi yang memiliki masalah pencernaan, tidur telentang apabila memiliki masalah pernapasan, atau bahkan tidur telungkup apabila sedang mengalami sakit punggung.
Lantas, bagaimana dengan posisi tidur sambil duduk?
Sebenarnya, tidur sambil duduk bukan suatu masalah kesehatan yang perlu Anda khawatirkan. Para ahli pun tidak melarang Anda untuk tidur dalam posisi ini. Selama Anda bisa tidur dengan lelap dan membantu meningkatkan kualitas tidur, maka tak ada salahnya jika Anda tertidur sambil duduk.
Selain itu, orang dengan masalah kesehatan tertentu juga bisa saja merasa lebih nyaman jika beristirahat dalam posisi duduk. Misalnya, orang dengan riwayat penyakit paru obstruktif kronis dan obesitas morbid. Posisi ini juga menjadi pilihan utama untuk pasien yang baru menjalani operasi bahu.
Sebab, tidur sambil duduk dapat membantu membatasi gerakan pasien. Hal tersebut sangat membantu pasien menjaga tubuhnya agar melakukan pergerakan yang tak ia sadari saat tidur.
Kendati demikian, para ahli juga menyarankan posisi tidur yang benar untuk memperbaiki postur tubuh. Sebab, bagaimanapun juga, tidur dalam posisi duduk akan membuat tulang punggung menjadi tidak sejajar.
Baca Juga :
Risiko Tidur Sambil Duduk
Sebagaimana penjelasan di atas, para ahli memang tidak memberikan larangan untuk tidur dalam posisi duduk. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak menimbulkan risiko yang wajib Anda waspadai.
Seperti yang kita ketahui, saat tidur, tubuh akan melewati beberapa fase tidur yang masing-masing terdiri atas empat tahapan tidur yang berbeda. Ketika memasuki fase tidur Rapid Eye Movement (REM), otot tubuh akan dirilekskan sehingga Anda akan merasa seperti sedang mengalami kelumpuhan.
Fungsinya adalah untuk mencegah Anda melakukan banyak pergerakan selama sedang tidur dan memasuki dunia mimpi yang biasanya terjadi pada fase ini. Tentu saja kelumpuhan ini akan membuat posisi Anda terasa tak nyaman saat tidur sambil duduk, daripada saat tidur dalam posisi lainnya.
Selain itu, berdasarkan penelitian dari Sleep Foundation, tidur dalam posisi duduk juga dapat meningkatkan risiko deep vein thrombosis (DVT). Deep vein thrombosis sendiri adalah kondisi yang memiliki gejala adanya penggumpalan darah pada pembuluh darah.
Umumnya, gumpalan darah akan terbentuk pada paha atau betis setelah Anda duduk berjam-jam atau dalam waktu yang cukup lama. Jika tidak dilakukan penanganan segera, DVT dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius. Sebab, dalam beberapa kasus, gumpalan darah ini dapat bergerak dan berpindah menuju ke paru-paru, sehingga meningkatkan risiko emboli paru,
Tentunya Anda tak ingin mengalami hal tersebut, bukan?
Maka sebab itu, untuk mencegah terjadinya kondisi ini, usahakan menggerakkan tubuh jika Anda terpaksa harus tidur dalam posisi duduk berjam-jam. Misalnya saat Anda berada pesawat atau mobil selama melakukan perjalanan jauh.
Cara lain yang juga patut Anda coba adalah menyandarkan kursi duduk ke belakang. Setidaknya, sandarkan tempat duduk hingga 40 derajat ke belakang agar posisi kursi mendekati posisi berbaring. Hal ini sangat membantu untuk mencegah risiko penggumpalan darah atau DVT.
Posisi Tidur yang Baik untuk Kesehatan
Setelah mengetahui risiko tidur sambil duduk, maka alangkah baiknya apabila Anda tidur dalam posisi lain yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa posisi tidur yang dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan tidur dan waktu tidur ideal:
Baca Juga :
- 6 Cara Efektif Memperbaiki Pola Tidur yang Berantakan
- Dampak Buruk Kebiasaan Tidur Terlalu Malam dan Bangun Kesiangan
1. Posisi Tidur Telentang
Telentang menjadi salah satu posisi tidur yang paling umum. Posisi yang satu ini baik untuk kesehatan tulang belakang dan meminimalkan risiko sakit leher. Bahkan juga menjadi posisi tidur yang efektif untuk diet karena dapat membantu mengecilkan perut.
Saat Anda tidur dengan posisi telentang, maka tubuh akan kesulitan untuk mengubah makanan dan minuman yang sebelumnya Anda konsumsi untuk menjadi lemak. Sebab, makanan dan minuman tersebut akan diubah menjadi energi yang baik untuk tubuh.
Tak hanya dapat membantu mengecilkan perut, posisi ini juga sangat baik untuk kesehatan wajah. Sebagaimana yang kita ketahui, posisi tidur yang salah bisa menyebabkan munculnya keriput pada wajah atau kerutan di bawah mata. Hal ini karena kulit wajah akan bergesekan dengan sarung bantal, atau bahkan alas tidur. Dengan posisi telentang, maka kemungkinan gesekan tersebut akan berkurang.
Selain itu, biasanya dokter akan merekomendasikan posisi tidur yang satu ini untuk sebagian penderita obstructive sleep apnea, termasuk bagi orang yang memiliki kebiasaan mendengkur dan ngiler saat tidur. Kuncinya adalah memastikan bahwa Anda menggunakan jenis bantal yang tepat, yaitu yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
2. Posisi Tidur Miring
Tidur miring merupakan posisi paling digemari oleh mayoritas orang. Bukan tanpa alasan, rupanya hal ini karena miring dianggap sebagai posisi tidur yang nyaman dan dapat membuat seseorang lebih mudah mengantuk.
Tak hanya itu, dokter juga sering merekomendasikan tidur dalam posisi miring untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, miring ke kiri menjadi posisi tidur yang paling baik untuk ibu hamil lantaran tidur dapat memberikan pengaruh baik terhadap aliran darah kepada janin.
Kemudian tidur miring ke kanan juga baik untuk penderita gangguan pencernaan seperti GERD dan heartburn. Serta menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah..
Selain bagus untuk kesehatan, tidur miring juga dapat membantu Anda untuk diet. Hal ini karena posisi miring ke kiri dapat memungkinkan jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga menyehatkan kondisi kardiovaskular.
3. Posisi Tidur Tengkurap
Tidur dalam posisi tengkurap mungkin terasa tidak nyaman bagi sebagian orang. Dokter pun tidak menganjurkan posisi tidur ini bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Namun, apabila Anda memang tidak memiliki masalah kesehatan dan bisa tidur nyenyak dalam posisi tidur ini, tidak masalah untuk melakukannya. Apalagi, tidur dalam posisi ini sebenarnya juga memiliki manfaat kesehatan. Misalnya bagi Anda yang memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur, serta mengurangi nyeri bagi Anda yang mengalami sakit punggung.
Selain itu, posisi yang satu ini juga tersohor karena dapat membantu untuk mengecilkan perut dan membakar kalori. Pasalnya, tidur tengkurap dapat memberikan tekanan tambahan pada area perut, sehingga bisa menghalangi adanya penumpukan lemak berlebih pada bagian perut.
Akan tetapi, posisi ini bisa menyebabkan terjadinya sakit leher saat Anda terbangun pada pagi hari. Hal ini karena leher akan berputar pada sudut 90 derajat di atas bantal, sehingga menyebabkan rasa sakit dan tegang. Anda bisa menggunakan bantal yang lebih tipis, alih-alih memakai bantal empuk dan lembut untuk mencegah posisi leher terlalu tinggi dan membuat tulang belakang menjadi lebih rata.
Baca Juga :
- 8 Tips Tidur Tetap Nyenyak Meskipun Pasangan Ngorok
- Tidur Ternyata Bisa Bantu Diet, Bagaimana Caranya?
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.