Tahukah Anda bahwa sikap dan kepribadian anak juga bisa terbentuk dari pola asuh yang orangtua terapkan? Apakah Anda telah menerapkan pola asuh yang tepat, atau justru malah membuat anak merasa tidak nyaman?
Sebab, sejumlah pola asuh tertentu malah cenderung membentuk kepribadian anak menjadi pemberontak dan rentan mengalami stres lantaran merasa kebebasannya terkekang. Contohnya adalah helicopter parenting dan pola asuh overprotektif.
Alih-alih menerapkan gaya parenting seperti itu, berikut ini adalah beberapa tipe pola asuh anak yang tepat dan bisa Anda terapkan untuk membantu tumbuh kembang sang buah hati.
5 Pola Asuh yang Tepat untuk Anak
Ada berbagai macam tipe pola asuh atau gaya parenting yang bisa orangtua terapkan untuk anak. Namun, sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui gaya parenting mana yang paling sesuai untuk buah hati Anda. Hal ini karena salah menerapkan pola asuh dapat memengaruhi proses tumbuh kembang dan membentuk kepribadian anak menjadi ke arah negatif.
Untuk mengatasinya, maka Anda bisa mencoba untuk menerapkan beberapa tipe parenting berikut ini untuk mengasuh sang buah hati:
1. Pola Asuh Authoritative
Merupakan pola asuh di mana Anda menentukan dan memberikan berbagai batasan yang jelas pada anak. Meskipun menentukan dan memberikan berbagai batasan pada anak, pola asuh ini tetap mendorong anak untuk dapat berdiskusi dengan Anda secara terbuka dan jujur.
Beberapa ahli mengatakan bahwa pola asuh authoritative merupakan bentuk pola asuh yang paling masuk akal dan efektif untuk diterapkan. Hal tersebut karena anak-anak dengan pola asuh authoritative akan cenderung disiplin dan dapat berpikir sendiri. Bahkan, ini juga menjadi salah satu gaya parenting generasi alpha yang banyak dipilih oleh orangtua.
2. Pola Asuh Attachment
Merupakan bentuk pola asuh yang berpusat pada anak. Di mana Anda mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk mereka. Sehingga dari hal tersebut anak menjadi merasa aman dan dicintai. Dalam pola asuh ini, Anda juga memiliki banyak kontak fisik dengan anak seperti banyak bermain bersama, membacakan dongeng sebelum tidur, menemani saat anak susah tidur, dan menggendong.
Penelitian mengungkapkan bawah anak dengan pola asuh attachment cenderung bersifat mandiri, mampu mengontrol emosi, dan memiliki empati yang tinggi.
Baca Juga :
3. Pola Asuh Free Range
Ini merupakan bentuk pola asuh yang memberikan kebebasan sepenuhnya pada anak sekaligus kebebasan untuk mengambil risiko. Meskipun memberikan kebebasan sepenuhnya, Anda tetap melakukan pengawasan dengan memberikan peraturan, konsekuensi, dan tanggung jawab.
Secara umum, free range parenting dinilai sebagai kebalikan dari helicopter parenting. Hal ini karena free range parenting menekankan pada kemandirian anak dengan pengawasan orangtua yang bijak. Anak akan mendapatkan kesempatan mengeksplorasi hingga mereka menemukan batasan secara alami.
Jadi, orang tua yang menerapkan free range parenting mungkin membiarkan anak-anak bermain di luar sendirian, pulang pergi sekolah tanpa pendamping, dan menyelesaikan sendiri masalah yang muncul. Ini juga menjadi salah satu pola asuh yang tepat untuk anak introvert.
4. Pola Asuh Demokratis
Merupakan tipe pola asuh yang paling baik dan dapat diterapkan pada anak usia berapa saja. Baik masih balita sampai anak yang sudah dewasa. Pola asuh jenis demokratis memberikan kesempatan pada para orangtua agar terbiasa menempatkan dirinya pada anak bagaikan seorang teman. Sehingga, anak pun bebas mengungkapkan pendapatnya.
Dengan pola asuh ini, orangtua bisa mendengarkan keluhan anaknya dan memberikan masukan. Orangtua juga bersikap sangat ramah sehingga anak menjadi sangat terbuka. Anak pun akan jarang mengalami tantrum dan cenderung tak membantah orang tuanya, namun tetap menjaga sikap mereka dan menghargai.
5. Pola Asuh Lambat (Slow Parenting)
Slow Parenting merupakan pola asuh yang mengajarkan anak untuk fokus pada satu hal yang dikerjakan dan tidak terburu-buru dalam menjalani hal-hal lainnya. Pola asuh ini menekankan pada kualitas yang dikerjakan, bukan pada kuantitas berapa banyak hal yang dikerjakan.
Ini adalah gaya asuh yang menganjurkan mengikuti arus secara alami, ketimbang harus merencanakan setiap hal dalam kehidupan anak.
Keuntungan Menerapkan Pola Asuh yang Tepat untuk Anak
Pada dasarnya, tidak ada pola asuh yang baik atau buruk. Semua gaya parenting harus sesuai pada karakter masing-masing anak. Kendati demikian, ada beberapa keuntungan menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak. Di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengajarkan Anak Menjadi Lebih Mandiri
Gaya parenting yang tepat akan mengajarkan anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan haruslah bekerja keras terlebih dahulu guna memenuhinya. Inilah sebabnya pola asuh yang tepat dapat mengajarkan anak menjadi pribadi yang lebih mandiri.
Baca Juga :
- Apa Itu Sindrom Anak Emas dan Dampak-Dampak Buruknya
- Wajib Tahu! Penyebab dan Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala
2. Melatih Anak Menjadi Lebih Percaya Diri
Anak yang dengan pola asuh yang tepat cenderung tumbuh dengan kepercayaan diri yang tinggi. Sebab, mereka sadar akan dunia nyata yang berada di luar batas rumah mereka. Pola asuh ini dilakukan dengan mengekspos anak pada situasi baru, sehingga akan meningkatkan mental berani dan rasa percaya diri mereka.
3. Anak Menjadi Lebih Terbuka pada Orangtua
Pola parenting yang tepat akan memberikan ruang gerak anak untuk mengeksplorasi pilihan mereka. Inilah yang nantinya membuat anak cenderung lebih terbuka dalam mendiskusikan segala sesuatu yang ia temukan dan eksplorasi pada orangtua.
Anak pun akan lebih sering curhat tentang keseharian dan pengalaman yang ia rasakan setiap harinya.
4. Membantu Melatih Anak untuk Mengatasi Masalah Sendiri
Anak yang tumbuh dengan pola asuh yang tepat akan belajar tenang dalam situasi yang rumit. Hal tersebut dapat terjadi karena ia terbiasa mendapatkan ruang gerak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan begitu, anak dapat berpikir jernih dalam mengambil setiap keputusan atas masalah yang ia hadapi.
Cara Menerapkan Pola Asuh yang Tepat untuk Anak
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menerapkan pola asuh yang tepat pada anak:
1. Jangan Memaksa Anak Melakukan Hal yang Tidak Ia Sukai
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk menerapkan pola asuh yang tepat adalah dengan mengetahui keinginan anak, apa yang ia sukai, maupun apa yang tidak disukainya. Setelah itu, jangan memaksa anak untuk melakukan hal-hal yang tidak ia sukai.
Sebab, hal tersebut justru dapat membuat anak merasa terpaksa, terkekang, dan justru membatasi ruang geraknya. Selain itu, memaksa anak untuk melakukan hal yang tak disukainya juga bisa memicu stres dan masalah gangguan kesehatan mental.
Baca Juga :
- Makanan untuk Membantu Meningkatkan Kesehatan Mental
- 6 Cara Meningkatkan Nafsu Makan Anak yang Ampuh dan Mudah
2. Jadilah Pendengar yang Baik
Anak-anak perlu waktu untuk memproses apa yang telah ia pelajari. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua menjadi pendengar yang baik dan jangan menghakiminya jika ia mengungkapkan opini atau hal-hal yang salah. Alih-alih demikian, cobalah untuk menerangkan dengan bahasa yang lebih mudah mereka pahami.
3. Jangan Membebani Anak
Terkadang, secara tak sadar orangtua terlalu mendorong anak untuk selalu melakukan yang terbaik. Bagi Anda yang ingin menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak, maka jangan pernah lakukan hal ini!
Jangan membebani anak untuk selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal. Sebab, hal tersebut justru akan membuat anak menjadi sosok perfeksionis yang takut gagal. Berikan ruang dan biarkan anak menjadi dirinya sendiri untuk mendukung tumbuh kembangnya.
4. Jangan Selalu Mengatur dan Cukup Mengawasi
Anak juga perlu mendapatkan waktu luang untuk mengeksplorasi apa yang ia sukai dan melalui proses tumbuh kembang. Oleh sebab itu, jangan terlalu mengatur anak dan cukup mengawasinya saja. Berikan batasan seperlunya. Misalnya jam tidur anak, jam bermain, atau durasi menggunakan gadget dalam sehari agar anak tidak kecanduan gadget.
5. Terapkan Hukuman Sesuai dengan Usianya
Saat buah hati Anda sedang bersikap nakal atau melakukan kesalahan, apakah Anda akan langsung menghukumnya? Jika iya, cobalah untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Alih-alih demikian, cobalah untuk menghukum anak dengan benar sesuai usia. Yaitu dengan mengidentifikasi pokok masalahnya terlebih dahulu. Kemudian, jelaskan dengan perlahan bagaimana dampak buruk yang bisa timbul akibat perbuatannya.
Setelah anak memahami dengan benar duduk permasalahan dan akibat yang bisa ia timbulkan, maka cobalah untuk mengembalikan mood buah hati Anda. Lalu beri nasihat dan contoh perbuatan yang lebih baik.
Jika Anda ingin anak menjadi lebih disiplin, maka Anda bisa menggambarkan hukuman apa yang bisa ia terima apabila tetap bersikap nakal. Dengan demikian, ia pun akan mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
Demikian adalah 5 pola asuh yang tepat untuk anak, keuntungan, dan cara menerapkannya. Ingatlah bahwa sikap dan kepribadian anak mendapatkan pengaruh besar dari pola asuh orangtua. Maka dari itu, sebisa mungkin upayakan untuk menerapkan gaya asuh yang tepat pada buah hati Anda.
Baca Juga :
Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.