Efek Negatif Sifat Perfeksinois
Feb 17

Terkadang memiliki keinginan kuat dan gigih dalam mencapai sesuatu memang merupakan hal yang baik. Dalam masyarakat, sifat gigih dan menggebu-gebu untuk mewujudkan keinginan ini biasanya kita kenal sebagai kepribadian perfeksionis. Namun, tahukah Anda bahwa di balik sifat perfeksionis ini terdapat efek negatif yang tidak bisa kita abaikan begitu saja?

Umumnya, orang yang memiliki kepribadian perfeksionis ini ingin agar segala sesuatu berjalan dengan sempurna sesuai rencana. Biasanya, mereka memiliki standar tersendiri dalam berbagai hal. Yang mana umumnya standar tersebut terlalu berlebihan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Kepribadian perfeksionisme ini dapat terlihat di berbagai usia. Baik saat anak-anak, remaja, maupun dewasa. Anda pun akan bisa menemukannya di berbagai lingkungan seperti sekolah, lingkungan kantor, atau lingkungan sosial.

Lantas, apa efek negatif perfeksionisme yang harus kita waspadai?

Apa Itu Sifat Perfeksionis?

Perfeksionisme atau sifat perfeksionis adalah salah satu jenis kepribadian di mana seseorang ingin segala sesuatu berjalan dengan sempurna tanpa cela. Orang dengan perfeksionisme biasanya telah merencanakan berbagai hal jauh-jauh hari sebelumnya agar semuanya berjalan sesuai dengan keinginannya.

Perlu Anda ketahui, kepribadian ini bukan termasuk dalam gangguan kesehatan mental maupun gangguan psikologis. Akan tetapi, perfeksionisme yang tidak segera mendapatkan penanganan tepat dapat membuat seseorang menjadi lebih rentan mengalami stres berat dan depresi.

Bukan cuma itu saja. Sifat perfeksionis yang berlebihan dengan menerapkan standar terlalu tinggi untuk diri sendiri maupun orang lain juga bisa memicu munculnya gangguan fisik maupun mental kedepannya. Misalnya, menjadi pemicu munculnya imposter syndrome, gangguan kecemasan, self gaslighting, hingga menyebabkan berbagai macam gangguan tidur.

Dalam jangka panjang, perfeksionisme juga berisiko meningkatkan potensi penyakit berbahaya akibat stres berlebih dan depresi. Misalnya risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, hingga stroke dan kanker.

Baca Juga :

 

Jenis-Jenis Sifat Perfeksionis

jenis sifat perfeksionis

Secara umum, kepribadian perfeksionisme terbagi menjadi 2 jenis. Antara lain:

1. Perfeksionis Adaptif

Ini merupakan jenis perfeksionisme yang sehat dan terarah. Biasanya, perfeksionis adaptif mempunyai standar tinggi baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Biasanya, orang dengan jenis kepribadian ini akan sangat gigih dan teliti dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.

Selain itu, mereka juga cenderung tidak memberikan reaksi berlebihan saat mengalami kegagalan atau ketika tujuannya tidak tercapai. Sebab jenis perfeksionisme ini cenderung lebih fokus pada hal-hal positif dan memiliki motivasi untuk melakukan segala hal dengan baik. Bahkan, jenis kepribadian ini biasanya identik dengan prestasi yang bagus di sekolah maupun tempat kerja.

2. Perfeksionis Maladaptif

Berbeda dari jenis sebelumnya, tipe perfeksionisme yang satu ini cenderung tidak sehat dan berlebihan. Biasanya, perfeksionis maladaptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Takut melakukan kesalahan
  • Terlalu memikirkan harapan orang lain terhadap diri sendiri
  • Takut tidak dapat memenuhi ekspektasi orang lain
  • Takut mengalami kegagalan
  • Cenderung fokus memikirkan kesalahan sederhana yang pernah dilakukan
  • Sering meragukan diri sendiri
  • Kerap merasa insecure
  • Memiliki self awareness dan self control yang rendah
  • Selalu ragu dalam bertindak dan mengambil keputusan karena takut gagal

 
Jenis perfeksionis ini tidak sehat karena lebih berisiko menyebabkan stres dan depresi. Bahkan, perilaku perfeksionis maladaptif ini sering berkaitan dengan masalah kesehatan mental. Antara lain self deprecation (kecenderungan merendahkan diri sendiri), memiliki self esteem dan self worth yang rendah, mengalami gangguan makan, hingga insomnia atau gangguan tidur.

Baca Juga :

 

Efek Negatif Sifat Perfeksionis

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, perfeksionisme bisa menimbulkan berbagai macam efek negatif. Misalnya rentan mengalami stres berlebih dan depresi. Selain itu, efek negatif lainnya yang bisa timbul antara lain:

1. Mengganggu Hubungan atau Interaksi dengan Orang Lain

Efek negatif yang pertama adalah terganggunya hubungan dengan orang lain. Sebab seperti yang kita tahu, orang perfeksionis cenderung akan menggebu-gebu dalam mencapai keinginan atau tujuannya.

Bahkan, ia juga akan menerapkan standar yang berlebihan untuk orang lain, atau cenderung berperilaku antisosial. Inilah sebabnya, sifat perfeksionis dapat mengganggu interaksi atau hubungan dengan orang lain.

2. Cenderung Tidak Bisa Menikmati Hidup

efek sifat perfeksionis

Terlalu fokus pada tujuan terkadang membuat orang perfeksionis tidak dapat menikmati setiap langkah dalam kehidupan yang ia lalui. Mereka akan cenderung sibuk mengkhawatirkan berbagai hal, mengejar impiannya, serta mengkritik apa saja yang tidak sesuai dengan standar mereka.

Tak cuma itu, orang perfeksionis juga akan selalu resah memikirkan masa depan, serta menyesali apapun kesalahan yang pernah ia lakukan di masa lalu. Sehingga, ia akan cenderung tidak bisa menikmati kehidupannya dengan baik.

3. Menurunnya Produktivitas

Umumnya, orang perfeksionis akan cenderung memikirkan berbagai macam cara dan solusi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sempurna. Namun, terkadang hal tersebut justru menyebabkan mereka mengerjakan tugas lebih lama daripada yang seharusnya. Inilah kenapa, perfeksionisme secara tak langsung juga bisa menurunkan produktivitas seseorang.

4. Memicu Gangguan Kesehatan

Efek negatif selanjutnya adalah munculnya gangguan kesehatan. Umumnya, perfeksionisme melekat dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti gangguan makan (kehilangan nafsu makan hingga anoreksia), karena keinginan untuk mempertahankan bentuk tubuh dan berat badan ideal.

Selain itu, perfeksionisme juga membuat seseorang mereka tidak puas dan tidak bahagia (disforia), merasa rendah diri, mudah mengalami ledakan emosi (tantrum), frustrasi, kecenderungan obsesi, rasa kesepian, kecenderungan self destructive, hingga keinginan untuk bunuh diri.

Baca Juga :

 

Cara Mengurangi Sifat Perfeksionis

Mengubah diri seseorang memang bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti Anda sama sekali tidak bisa mengubahnya, bukan? Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi sifat perfeksionis:

  • Jangan menaruh ekspektasi terlalu tinggi
  • Cobalah untuk menerima kegagalan dengan lapang dada
  • Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
  • Belajar mengelola dan menghilangkan stres
  • Ingatlah bahwa semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan
  • Berdamai dengan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya
  • Menerima dan mencintai diri sendiri (self love) apa adanya
  • Cobalah melakukan positive self talk, yakni berdialog dengan diri sendiri menggunakan kalimat positif
  • Jangan memandang rendah diri sendiri
  • Terapkan prinsip body positivity untuk melihat citra tubuh secara positif
  • Tetapkan tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuan
  • Usahakan untuk tetap menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat
  • Hindari merasa cemas berlebihan akan suatu hal

 
Demikian adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi sifat perfeksionis. Namun, apabila Anda merasa kesulitan menerapkan tips-tips tersebut atau bahkan tidak berhasil melakukannya, maka cobalah untuk meminta bantuan tenaga profesional.

Sebab, meskipun perfeksionis merupakan hal yang lumrah dan umum di masyarakat, namun efek negatif yang ditimbulkan bisa membuat Anda tidak menikmati hidup sebagaimana mestinya.

Baca Juga :

Nissa Sleepbuddy

Sleep Buddy Merk Lokal, Kualitas Internasional sejak 2009, Rasakan pengalaman tidur yang berbeda dari sprei lembut dan tahan lama.