Mengenal Parasomnia, Gangguan Tidur Pemicu Sleepwalking hingga Sleep Paralysis

Mengenal Parasomnia, Gangguan Tidur Pemicu Sleepwalking hingga Sleep Paralysis

Pernahkah Anda mendengar gangguan tidur parasomnia? Berbeda dengan gangguan tidur lainnya, kondisi ini menyebabkan adanya perilaku abnormal selama seseorang tertidur.

Sebagaimana kita ketahui, ada berbagai jenis gangguan tidur yang dapat mengakibatkan kualitas tidur berkurang. Sehingga, kebutuhan tidur ideal pun tidak dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.

Beberapa contoh gangguan tidur yang kerap kita temui adalah insomnia (sulit tidur), hipersomnia, narkolepsi, obstructive sleep apnea (OSA), hypnic jerk, dan lain sebagainya. Di antara gangguan-gangguan tidur tersebut, ada pula gangguan parasomnia, yang patut Anda waspadai.

Sebab, gangguan tidur ini dapat menyebabkan perubahan pola tidur, bahkan mengubah perilaku penderitanya selama tertidur. Bahkan, gangguan tidur yang satu ini juga dapat memicu kebiasaan tidur berjalan hingga sleep paralysis atau ketindihan.

Apa Itu Gangguan Tidur Parasomnia?

Parasomnia merupakan gangguan tidur yang membuat penderitanya menunjukkan perilaku abnormal atau tak biasa saat tertidur. Entah itu saat baru tertidur, sudah terlelap, atau bahkan ketika bangun dari tidur.

Perilaku parasomnia sendiri bervariasi. Baik dari segi karakteristik, frekuensi, hingga tingkat keparahannya. Kondisi ini meliputi berbagai hal seperti emosi, perilaku, gerakan, hingga mimpi tak wajar (misalnya lucid dream). Namun, biasanya penderita akan tetap dalam keadaan tertidur saat mengalami kejadian tersebut.

Pada umumnya, kondisi ini paling sering terjadi setelah fase tidur REM (Rapid Eye Movement). Menariknya, penderita cenderung tidak akan menyadari perilaku yang ia alami tersebut, bahkan tak mengingatnya. Biasanya, seseorang membutuhkan stimulus yang kuat agar bisa terbangun dan sadar akan kondisi ini.

Kendati menunjukkan perilaku yang abnormal, namun perlu Anda ketahui bahwa ini merupakan salah satu kondisi yang umum. Bahkan tidak ada kaitannya dengan penyakit atau gangguan mental tertentu. Namun, jika Anda membiarkannya secara terus-menerus, maka bukan hal yang mustahil apabila kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup Anda.

Sebab, sebagaimana dampak negatif dari gangguan tidur pada umumnya, parasomnia juga bisa mengakibatkan menurunnya kualitas tidur Anda. Akibatnya, terdapat berbagai macam penyakit berbahaya akibat gangguan tidur yang bisa mengintai kesehatan Anda.

Di antaranya adalah meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, hingga kelebihan berat badan atau obesitas.

Faktor yang Memicu Terjadinya Gangguan Tidur Parasomnia

faktor pemicu parasomnia

Sebenarnya, parasomnia bisa terjadi pada siapa saja. Namun, salah satu faktor yang paling memengaruhi munculnya kondisi ini adalah usia. Biasanya, kelompok usia yang memiliki kemungkinan paling besar mengalami gangguan tidur ini adalah anak-anak.

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang memengaruhi kondisi ini. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Faktor Genetik

Parasomnia rupanya bisa terjadi karena adanya faktor keturunan dalam keluarga. Hal ini berarti bahwa jika Anda memiliki saudara atau orangtua yang mengalami gangguan tidur ini, maka bisa jadi Anda juga akan mengalami hal serupa.

Baca Juga :

 

2. Tingkat Stres yang Tinggi

Sejak dulu, stres memang menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai masalah gangguan tidur. Begitu pula dengan parasomnia.

Saat Anda berada dalam tekanan atau merasa stres berat, maka Anda akan lebih rentan mengalami gangguan tidur parasomnia. Dengan demikian, maka mengelola dan menghilangkan stres dengan baik bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengatasinya.

3. Penggunaan Obat-Obatan

Obat-obatan tertentu rupanya bisa memberikan efek samping berupa gangguan tidur. Bahkan, survei menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu cenderung lebih sering mengalami gangguan tidur daripada yang tidak mengonsumsinya.

4. PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

Orang dengan PTSD biasanya memang lebih rentan mengalami gangguan tidur, termasuk parasomnia. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 80% pasien PTSD mengalami parasomnia selama tiga bulan.

Berbagai Macam Gangguan Tidur Parasomnia yang Paling Umum

Bentuk parasomnia sendiri ada bermacam-macam. Namun, berikut ini adalah beberapa perilaku abnormal yang paling sering ditemui:

1. Sleepwalking atau Tidur Sambil Berjalan

Tidur sambil berjalan juga bisa kita sebut sebagai somnambulisme. Ini merupakan kondisi saat seseorang berdiri dari tempat tidur, kemudian berjalan keluar dalam kondisi masih terlelap dan mata yang terpejam. Kendati demikian, biasanya penderitanya masih bisa menyadari dan merespons dengan baik keadaan lingkungan di sekitarnya.

Seseorang yang mengalami somnambulisme biasanya melakukan aktivitas tertentu secara spesifik. Contohnya melipat pakaian dan menyapu lantai. Kondisi ini tentunya bisa menempatkan penderitanya dalam bahaya. Misalnya terjatuh, menabrak, atau bahkan tertimpa benda berbahaya saat sedang tidur sambil berjalan.

2. Mimpi Buruk

mimpi buruk sebagai bentuk parasomnia

Mungkin banyak orang yang tidak menyadari bahwa mimpi buruk sebenarnya merupakan salah satu bentuk parasomnia yang paling sering terjadi. Bahkan, semua orang di dunia pasti pernah mengalaminya.

Mimpi buruk yang terjadi secara berulang kali dan berkelanjutan tentunya dapat mengganggu kualitas hidup Anda. Selain bisa mengurangi waktu tidur ideal, orang yang sering bermimpi buruk juga berpotensi mengalami gangguan stres dan kecemasan.

Baca Juga :

 

3. Night Terror

Istilah night terror mungkin masih terdengar cukup asing bagi beberapa orang. Ini merupakan salah satu gangguan tidur parasomnia yang ditandai dengan kebiasaan berteriak dalam tidur.

Gangguan ini menyebabkan seseorang berperilaku abnormal saat tidur seperti berteriak, memukul, hingga menendang. Namun, biasanya kondisi ini tidak berlangsung lama. Hanya sekitar 30 detik hingga tiga menit. Saat terbangun, kebanyakan orang yang mengalami night terror tidak menyadari perilakunya tersebut.

4. Sleep Paralysis atau Ketindihan

Gangguan yang satu ini populer dengan nama “ketindihan”, sebab sering dihubungkan dengan kejadian mistis. Biasanya, orang yang mengalami sleep paralysis menganggap bahwa dirinya sedang “ketindihan” makhluk halus sehingga tidak dapat menggerakkan anggota tubuh.

Sebenarnya, kondisi ini bisa dijelaskan secara medis. Sleep paralysis sendiri terjadi saat seseorang tersadar ketika memasuki fase tidur lelap, di mana saraf-saraf dan otot tubuh telah rileks dan “dimatikan”. Sehingga wajar apabila saat mengalaminya, Anda tidak bisa menggerakkan anggota tubuh dengan leluasa.

5. Mengigau

Kondisi ini sebenarnya merupakan salah satu gangguan parasomnia yang terjadi saat seseorang berada dalam kondisi setengah sadar. Biasanya, mengigau sendiri terjadi karena seseorang sedang stres berat atau mengalami demam tinggi.

Sebenarnya, gangguan tidur ini tidak mengganggu. Hanya saja, mengigau tentunya dapat mengganggu orang di sekitar Anda yang mendengar igauan tersebut.

Cara Mengatasi Parasomnia

Sejatinya, gangguan tidur parasomnia yang bervariasi membutuhkan beberapa penanganan tersendiri. Tergantung dengan gejala yang muncul pada masing-masing penderita. Misalnya jika Anda mengalami sleepwalking atau tidur sambil berjalan. Kondisi ini tentunya sangat penting untuk Anda perhatikan karena potensi bahayanya lebih besar.

Untuk menanganinya, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Cari tahu penyebab pasti yang memicu munculnya parasomnia. Entah itu dari pengaruh obat-obatan, usia, genetik, atau bahkan kondisi kejiwaan Anda.

Selain itu, cara lain yang bisa Anda terapkan adalah dengan meningkatkan kualitas tidur harian. Sebab, kunci agar Anda terhindar dari berbagai macam gangguan tidur adalah dengan tidur yang nyenyak dan berkualitas.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur di antaranya adalah:

  1. Mengatur jam tidur
  2. Menerapkan pola tidur sehat sleep hygiene
  3. Menerapkan pola tidur bifasik atau power nap bagi Anda yang tidak bisa memenuhi waktu tidur ideal pada malam hari
  4. Memaksimalkan tidur siang agar kebutuhan tidur tercukupi
  5. Melakukan kebiasaan tertentu seperti mandi air hangat sebelum tidur
  6. Mengonsumsi makanan untuk atasi sulit tidur
  7. Meminum obat tidur alami seperti susu hangat dan teh chamomile sebelum tidur
  8. Mencari posisi tidur yang nyaman agar cepat terlelap
  9. Menjauhi benda penyebab sulit tidur seperti gadget
  10. Meletakkan benda untuk relaksasi di dekat tempat tidur. Misalnya lilin aromaterapi
  11. Menciptakan suasana kamar tidur yang menyenangkan. Contohnya dengan memilih desain kamar tidur sesuai selera agar merasa betah dan nyaman
  12. Memilih perlengkapan tidur berkualitas. Seperti jenis kasur, jenis bantal, selimut, hingga sprei dan bedcover. Usahakan juga untuk memilih bahan sprei yang dingin dan lembut, agar Anda tetap nyaman menggunakannya selama beristirahat semalaman penuh

 
Demikian adalah ulasan mengenai parasomnia, penyebab, gejala, dan bagaimana cara mengatasinya. Jika cara-cara tersebut tidak berhasil mengatasi gangguan tidur yang Anda alami, maka cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan solusi terbaik.

Baca Juga :

Subscribe Now!

Dapatkan beragam informasi produk dan artikel menarik Sleep Buddy melalui email Anda. Subscribe sekarang untuk dapatkan promo dan diskon spesial!

About author

Share

Hi! I'm Nisa. I like exploring words towards writing. I love writing about design inspiration, beauty, lifestyle, and parenting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *